- Bingung merumuskan topik/masalah skripsi. Paling mudah, permasalahan untuk skripsi didapatkan dengan cara mengembangkan permasalahan yang sudah pernah dibahas sebelumnya, atau menerapkan suatu metode/perlakuan pada objek yang berbeda dengan sebelumnya. Nah, permasalahan-permasalahan yang sudah dibahas sebelumnya dapat dicari dan diperoleh dari artikel-artikel ilmiah sepertil jurnal, prosiding, atau skripsi-skripsi yang sudah ada, akan tetapi pastikan bahwa permasalahan yang akan diambil tidak sama persis dengan permasalahan pada skripsi-skripsi yang sudah ada karena akan dianggap sebagai plagiatisme. Untuk itu, supaya memperoleh banyak pilihan topik skripsi, rajinlah untuk membaca artikel-artikel ilmiah baik secara online maupun offline di perpustakaan. Artikel-artikel yang terupdate kebanyakan dapat peroleh secara online via website-website penerbit artikel ilmiah, ada yang berbayar ada yang gratis. Nah, untuk yang berbayar, supaya dapat memperolehnya gratis, akseslah melalui jaringan internet kampus yang biasanya sudah melanggan website-website penerbit sehingga seluruh civitas kampus dapat mengaksesnya secara gratis, misalnya www.sciencedirect.com, dll
- Kesulitan membuat literature review. Literature review atau tinjauan pustaka adalah bagian yang wajib dituliskan dalam skripsi juga artikel ilmiah apapun. Literature review mengulas tentang topik-topik terkait yang sudah dibahas/diselesaikan sebelumnya oleh peneliti/penulis lain. Untuk menulis literature review, kumpulkan terlebih dahulu referensi terkait kemudian sebutkan permasalahan dan metode dari setiap referensi tersebut.
- Kesulitan menulis isi skripsi. Untuk menulis keseluruhan isi skripsi dengan mudah, dapat dilakukan dengan iterasi dari draft hingga final.
- Kesulitan memperoleh progress. Waktu normal mengerjakan skripsi adalah sekitar dua semester. Supaya skripsi dapat selesai tepat waktu, tiap minggunya harus ada progress/kemajuan. Untuk itu buatkan jadwal target perminggu/perbulan sesuai progress yang ingin didapatkan. Apabila kesulitan memperoleh progress, rajinlah konsultasi ke dosen pembimbing terutama jika terjadi deadlock. Akan tetapi, kunci utama untuk mendapatkan progress tetap pada diri mahasiswa sendiri karena bimbingan dari dosen lebih bersifat menuntun dan mengarahkan sedangkan eksekutornya adalah diri mahasiswa.