Pada periode 31 Mei hingga 29 Juni 2025, Dr. Sutrisno mengikuti program akademik selama satu bulan di Isaac Newton Institute (INI) UK. Program ini mencakup dua workshop intensif serta berbagai diskusi ilmiah, kuliah, dan forum kolaboratif yang memperkaya perspektif riset dan pengembangan profesional beliau. Kegiatan tersebut didanai oleh Simons Foundation melalui program Ramanujan Fellowship.
Workshop 1: Calibrating Prediction Uncertainty
2–6 Juni 2025
Workshop pertama, Calibrating Prediction Uncertainty: Statistics and Machine Learning Perspectives, mempertemukan peneliti dari bidang statistika dan pembelajaran mesin untuk mengkaji metodologi kalibrasi prediksi probabilistik. Sesi-sesi membahas beragam konsep kalibrasi serta masalah terbuka terkait keluaran multivariat dan non-Euclidean. Perhatian khusus diberikan pada kalibrasi Gaussian processes, kernel methods, deep learning, dan generative models, dengan tujuan membangun sinergi baru antara pendekatan statistika dan pembelajaran mesin.
Workshop 2: Accelerating Statistical Inference and Experimental Design
23–27 Juni 2025
Workshop kedua, Accelerating Statistical Inference and Experimental Design with Machine Learning, menyoroti bagaimana pembelajaran mesin modern dapat mempercepat inferensi statistika, desain eksperimen, dan penemuan ilmiah. Program ini menampilkan presentasi riset, tutorial, serta sesi poster, dengan waktu khusus untuk diskusi informal. Tutorial mencakup materi penting seperti desain eksperimen dan diffusion models.
Kegiatan Akademik dan Kolaborasi
Selain workshop, Dr. Sutrisno berpartisipasi aktif dalam kuliah, forum akademik, dan diskusi interdisipliner, bertukar pengetahuan dengan dosen, peneliti, dan peserta dari berbagai latar belakang. Beliau juga berkesempatan berdialog langsung dengan para penyelenggara: David Ginsbourger (Universität Bern), Thordis Thorarinsdottir (University of Oslo; Norwegian Computing Centre), Richard Wilkinson (University of Nottingham), dan Johanna Ziegel (ETH Zürich). Diskusi-diskusi berfokus pada isu kontemporer dalam pendidikan tinggi, teknologi inovatif dalam penelitian, serta metodologi interdisipliner, yang memberikan wadah kolaboratif untuk pemecahan masalah dan pertukaran gagasan.
Pengalaman akademik di INI UK ini sangat bermanfaat bagi Dr. Sutrisno, tidak hanya memberi paparan pada riset terkini tetapi juga memperluas jejaring profesional. Melalui diskusi teoretis maupun terapan, beliau mampu mempertajam ide, memperoleh perspektif baru, dan memperkuat keterampilan yang penting untuk aktivitas riset dan pengajaran di masa depan. Secara keseluruhan, program ini menjadi langkah penting dalam perjalanan akademik Dr. Sutrisno, yang mendorong kolaborasi, inovasi, dan pertumbuhan berkelanjutan.

