KKN Mahasiswa Series #39: Integrasikan Data Desa, Mahasiswa KKN UNDIP Ini Menyusun Buku Desa Tawengan Dalam Angka 2024

oleh | Agu 10, 2024

Integrasikan Data Desa, Mahasiswa KKN UNDIP Ini Menyusun Buku Desa Tawengan Dalam Angka 2024

Boyolali (9/8). Seorang mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2023/2024 menyerahkan buku yang bertajuk “Desa Tawengan dalam Angka”. Buku tersebut merupakan sebuah bentuk luaran dari program kerja yang dilakukan oleh Mahasiswi Fakultas Sains dan Matematika UNDIP yaitu Najma Akmalia dalam pengabdiannya di Desa Tawengan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Menurutnya, buku itu ke depannya bisa menjadi salah satu arsip yang menjadi acuan perangkat desa. Hal itu karena memuat berbagai data terkait Desa Tawengan seperti legenda dan sejarah desa, pemerintahan dan kependudukan, dan fasilitas yang dimiliki oleh Desa Tawengan berupa angka dalam bidang pendidikan, kesehatan, serta kesehatan penduduk yang didapatkan dari hasil pendataan PKK.

Mahasiswi yang kerap disapa Najma itu mengakui bahwa dirinya termotivasi membuat buku Tawengan karena kurangnya informasi tentang Desa Tawengan tersebut kepada publik. Maka dirinya membuat program kerja (Proker) KKN-nya dengan judul “Desa Tawengan Dalam Angka 2024: Cerminan Desa Melalui Data,”.

Najma menyebut bahwa programnya ini bertujuan sebagai informasi tentang Desa Tawengan yang dikemas dalam bentuk buku. Ia berharap dari informasi dalam buku bisa memaksimalkan potensi desa dan menjadikan Desa Tawengan lebih maju.

Buku Desa Tawengan dalam Angka ini dibuat dengan sebagian besar datanya didapatkan dari wawancara bersama perangkat desa, bidan desa, dan pengolahan data dari berkas desa. Wawancara itu dilakukan di Balai Desa Tawengan. Selain itu, data tersebut juga merujuk pada Kumpulan data serupa pada tingkat Kecamatan Sambi.

Serupa dengan Najma, Bapak Edy Muslich Wibowo, SE., selaku Kepala Desa Tawengan berharap adanya buku Desa Tawengan dalam Angka 2024 bisa menjadikan Desa Tawengan lebih dikenal luas oleh publik serta menjadi aset intelektual desa.